25 Maret 2011

Tawis Soca

Kemarin istri saya sepulang ngantor, menyempatkan menghadiri Undangan Pernikahan yang tidak jauh dari tempat istri saya bekerja, dan sudah menjadi suatu kebiasaan kami bila dalam menghadiri suatu acara resepsi akan memburu cindera mata yang disertakan dengan kartu ucapan terima kasih, yang unik dan hampir dilupakan orang dari cindera mata tersebut adalah pemakaian kalimat berbahasa sunda, kenapa saya bisa bilang begitu? karena pada saat sekarang ini hampir setiap kartu undangan terutama di daerah kami sudah memakai bahasa Indonesia bahkan tidak sedikit pada saat ini sudah memakai bahasa Inggris meski hanya pada kalimat tertentu seperti : 
Undangan pernikahan menjadi "Wedding Invitations" biar keren cenah  


 
Kartu Ucapan Terimakasih

anu langkung reueus mah tawis soca-na, waduh salut deh, ini suatu bagian dalam usaha agar urang sunda tidak lupa pada keseniannya
 Cindera Mata (Bros)

Bros warna hitam berdiameter 4,5 cm bergambar Angklung yang merupakan alat kesenian sunda, Bagian atasnya bertuliskan "Mun teu ku urang rek ku saha deui ngamumule budaya Sunda teh" yang artinya Kalau tidak sama kita sama siapa lagi dalam melestarikan budaya Sunda. Di bagian bawah bertuliskan *Jatukrami : Budenk & Dewi*Soreang Maret 2011* (Jatukrami artinya Menikah)
Sungguh usaha yang sungguh luar biasa mulia, Wilujeng ah kanggo hidep mudah mudahan diberkahan kunu Maha Kawasa sareng mugia langgeng dugi ka pakotrek iteuk. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar