16 November 2010

Bulanpun Merindu

Rembulan takkan pernah menampakkan sinarnya
Bila sang mentari tak pernah mengitari
Disenja, malam sampai pagi hari
Tak terasa bintangpun tertambat hati
Karena rembulan selalu menemani.
Namun kini,
Bintang selalu sayu sendu menunggu
Karena rembulan hanya datang dua waktu dalam seminggu
Untuk merayu dengan lagu yang sangat merdu
Rembulan kini tertuju pada sang matahari
yang telah terbujur kaku
Dan sinarnya mulai redup
Yang tak lagi ditemani sang awan
Yang pergi karena sinar sang matahari
Meski redup namun menyengat.
Ya Allah kembalikan sinar yang mulai redup supaya bulan dan bintang bisa kembali menyanyikan lagu rindu.

Padumukan, 18 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar